Drs. MOHAMMAD ARIF AM, M.A.
STAI Miftahul 'Ula Nglawak Kertosono
WISUDA SI X & DIES NATALIS XV STAIM Nglawak Kertosono
Ahad, 10-10-2010, 10.00 WIB (Bpk Menteri menikmati hidangan setelah WISUDA
Aliran pembaharuan dalam dunia pendidikan merupakan inovasi dan sebagai kritik terhadap aliran - aliran klasik yang dirasa telah tidak relevan lagi dengan kondisi yang ada . maka beberapa tokoh dalam aliran - aliran pembaharuan mencetuskan teori tentang pendidikan yang lebih baik dan lebih bisa diterapkan dalam dunia pendidikan . Adapun klasifikasi beberapa aliran berdasarkan adanya kemiripan atau kesamaan teori .
Dalam tulisan ini akan dibahas tentang aliran - aliran tersebut yaitu : Aliran Progresivisme, Aliran Konstruksivisme, Essensialisme, Aliran Perenialisme disertai beberapa tokoh yang mendukung aliran - aliran tersebut .
A.PROGRESIVISME
1.Aliran Progresivisme
Aliran Progresivisme memandang bahwa peserta didik mempunyai akal dan kecerdasan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya fakta bahwa manusia mempunyai kelebihan jika dibanding makhluk lain .Manusia memiliki sifat dinamis dan kreatif yang di dukung oleh kecerdasan sebagai bekal menghadapi dan memecahkan masalah. Peningkatan kecerdasan menjadi tugas utama pendidik, yang secara teori mengerti karakter peserta didik . Peserta didik tidak hanya dipandang sebagai kesatuan jasmani dan rohani, namun juga. termanifestasikan di dalam tingkah laku dan perbuatan yang berada dalam pengalamannya jasmani dan rohani, terutama kecerdasan, perlu dioptimalkan. Artinya peserta didik diberi kesempatan untuk bebas dan sebanyak mungkin mengambil bagian dalam kejadian -kejadian yang berlangsung di sekitarnya, sehingga suasana belajar timbul di dalam maupun di luar sekolah .
2.Tokoh Aliran Progresivisme
Tokoh dalam aliran ini adalah John Dewey dan aliran ini secara garis besar memiliki pendapat yaitu bahwa manusia mempunyai kemampuan - kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi serta mengatasi masalah yang bersifat menekan , ataupun masalah – masalah yang bersifat mengancam dirinya .
Sehingga pemikiran manusia mampu mengantisipasi hal apa saja yang berada di depannya dan mampu memilih alternatif pemecahan atas persoalan yang timbul dengan pemikiran yang cepat dan tepat . Manusia mampu berfikir secara baik dalam beberapa permasalahan yang dihadapi dan mampu mengatasinya dengan baik.
B.KONSTRUKTIVISME
1.Aliran Konstruktivisme
Aliran Konstruktivisme menegaskan bahwa pengetahuan mutlak diperoleh dari hasil konstruksi kognitif dalam diri seseorang yakni melalui pengalaman yang diterima lewat pancaindera , yaitu indra penglihatan , pendengaran , peraba , penciuman , dan indra perasa . Dengan demikian aliran ini menolak adanya transfer pengetahuan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dengan alasan pengetahuan bukan barang yang bisa dipindahkan , sehingga jika pembelajaran ditujukan untuk mentransfer ilmu perbuatan itu akan sia – sia saja . Sebaliknya kondisi ini akan berbeda jika pembelajaran ini ditujukan untuk menggali pengalaman .
2.Tokoh Aliran Konstruktivisme
Gagasan pokok Aliran Konstruktivisme diawali oleh Giambatista Vico , seorang Epistimolog Italia Ia dipandang cikal bakal lahirnya Aliran Konstruktivisme . Ia mengatakan bahwa Tuhan adalah Pencipta Alam semesta dan manusia adalah tuan dari ciptaan . mengerti berarti mengetahui sesuatu jika ia mengetahuinya . Hanya Tuhan yang dapat mengetahui segala sesuatu karena Dia Pencipta segala sesuatu itu . Manusia hanya dapat mengetahui sesuatu yang dikonstruksikan Tuhan . Bagi Vico pengetahuan dapat menunjuk pada struktur konsep yang dibentuk . Pengetahuan tidak bisa lepas dari subyek yang mengetahui .
Aliran Konstruktivisme dikembangkan oleh Jean Piaget melalui teori kognitif , Pieget mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan interaksi kontinou antara individu satu dengan lingkungan nya . Artinya pengetahuan merupakan suatu proses , bukan suatu barang . menurut piaget mengerti adalah proses adaptasi intelektual antara pengalaman dan ide baru dengan pengetahuan yang telah dimilikinya , sehingga dapat terbentuk pengertian baru.Piaget juga berpendapat bahwa perkembangan kognitif dipengaruhi oleh tiga proses dasar , yaitu asimilasi, akomodasi dan ekuilibrasi . adapun pengertian dari ketiganya adalah sebagai berikut
Asimilasi adalah penyesuaian struktur kognitif terhadap situasi baru .
Akomodasi adalah penerimaan terhadap informasi baru atau situasi baru
Ekuilibrasi adalah penyesuaian kembali yang secara terus menerus dilakukan antara asimilasi dan akomodas
C.ESENSIALISME
1 Aliran Esensialisme dan Pendapat para Tokohnya
Pada dasarnya aliran ini memprtes aliran sinisme dari gerakan progresivisme terhadap nilai - nilai yang tertanam dalam warisan budaya atau sosial . Menurut aliran ini nilai - nilai yang tertanam dalam warisan budaya atau sosial adalah nilai - nilai kemanusiaan yang terbentuk secara berangsur angsur dengan melalui kerja keras dan susah payah selama beratus tahun dan di dalamnya telah teruji dalam gagasan – gagasan dan cita – cita yang telah teruji dalam perjalanan waktu .
2. Tokoh Aliran Esensialisme
William C Bagley
Tokoh utama dalam aliran ini adalah William C Bagley yang lahir di Detroit , Ia memasuki Universitas Negeri Michigan dan Universitas Wisconsin dan menerima gelar Doktor dari Universitas Cornell tahun 1900 ,Ia mengajar pada Teachers College ( Sekolah tinggi Guru ) selama lebih dari 20 tahun . Adapun Karakteristik dari aliran ini dapat dilihat dari ciri – ciri filsafat yang dikemukakan oleh William C Bagley yaitu :
Minat –minat yang kuat dan tahan lama sering tumbuh dari upaya – upaya belajar awal yang memikat atau menarik perhatian bukan karena dorongan dari dalam jiwa .
Pengawasan , pengarahan dan bimbingan orang yang belum dewasa adalah melekat dalam masa balita yang panjang atau keharusan ketergantungan yang khusus pada spesies manusia
Oleh karena kemampuan untuk mendisiplinkan diri harus menjadi tujuan pendidikan maka penegakan kedisiplinan merupakan kunci utama untuk sebuah perjuangan , sebab segala sesuatu yang bersifat sebuah keberhasilan adalah buah dari perjuangan , bukan merupakan pemberian .
Esensialisme menawarkan teori yang kokoh dan kuat tentang pendidikan , sedangkan sekolah – sekolah pesaingnya yakni progresivisme memberikan sebuah teori yang lemah . Jika terdapat sebuah pertanyaan di waktu lampau tentang jenis teori pendidikan yang diperlukan sejumlah kecil masyarakat demokrasi . maka pertanyaan tersebut tidak ada lagi sekarang Aliran ini bersumber dari filasafat idealisme dan realisme , dsan didukung oleh kedua aliran tersebut yang mengatakan bahwa nilai - nilai yang dapat memenuhi adalah berasal dari kebudayaan dan filsafat yang korelatif selama empat abad yang lalu yaitu zaman renaisans , adapun tokohnya adalah sebagai berikut :
Johan Amos Cornelius ( 1592 – 1670 ) yaitu agar segala sesuatu diajarkan melalui indera karena indera adalah pintu gherbangnya jiwa .
Johan Frieddrich Herbart ( 1776 – 1841 ) Tujuan pendidikan adalah menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebajikan Tuhan , perlu ada kesesuaian dengan kesusilaan dan prosesnya disebut pengajaran .
William T Harris ( 1835 – 1909 ) Tugas pendidikan adalah menjadikan terbukanya realitas berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan bersendikan kesatuan spiritual . Sekolah adalah lembaga yang memelihara nilai - nilai yang telah turun temurun dan menjadi penuntu penyesuaian orang pada masyarakat .
Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa aliran Esensialisme menghendaki agar landasan pendidikan adalah nilai - nilai essensial , yaitu nilai - nilai yang telah teruji oleh waktu , bersifat menuntun , dan telah turun temurun dari zaman ke zaman sejak zaman Renaissans.
D.PERENIALISME
1. Aliran Perenialisme
Perenialisme adalah gerakan pendidikan yang memprotes terhadap gerakan pendidikan progresivisme yang mengingkari supernatural . Perenialisme adalah gerakan pendidikan yang mempertahankan bahwa nilai - nilai universal itu ada , dan bahwa pendidikan hendaknya merupakan suatu pencarian dan penanaman kebenaran - kebenaran dan nilai - nilai tersebut .
Orientasi aliran ini adalah Scholatisme atau Neo Thomisme yang pada dasarnya memandang kenyataan sebagai sebuah dunia akal pikiran dan Tuhan , pengetahuan yang benar diperoleh melalui berfikir dan keimanan dan kebaikan berdasarkan perbuatan rasional .
2.Pendapat Para Tokoh Aliran Perenialisme
Robert M Hutchins berpendapat bahwa tugas pendidikan adalah sebagai berikut : pendidikan mengandung mengajar , mengajar mengandung pengetahuan , pengetahuan adalah kebenaran ,dan kebenaran dimanapun adalah sama . Karena itu pendidikan dimana pun seharusnya sama . Hutchins merupakan juru bicara bagi filsafat Perenialisme di Amerika dan Ia merasakan selama paruh pertama abad 20 , adanya kekacauan dalam pendidikan tinggi disebabkan oleh tiga kelompok utama dalam masyarakat yaitu :
Kecintaan pada Uang
Suatu konsep yang keliru tentang Demokrasi
Suatu gagasan yang keliruy tentang kemajuan
Ia berpendapat bahwa jauh lebih berarti mengutamakan belajar di sekolah dengan belajar pemikiran klasik dan intelektual yang merupakan kekuatan dan hal yang penting dari akal pikiran manusia .Ia juga mengunggulkan prestasi intelektual dan menegakkan perlunya melestarikan tradisi pemikiran barat secara akademis, dibanding konsep universitas yang hanya mempersiapkan mahasiswanya untuk siap kerja .
Plato , Aris toteles dan Thomas Aquino Perenialisme memandang bahwa kepercayaan aksiomatis zaman kuno dan abad pertengahan perlu dijadikan dasar pendidikan sekarang . Pandangan aliran ini tentang pendidikan adalah belajar untuk berfikir , oleh sebab itu peserta didik harus dibiasakan untuk berlatih berfikir sejak dini . Pada awalnya peserta didik diberi kecakapan – kecakapan dasar seperti membaca , menulis dan berhitung , Selanjutnya dilatih kemampuan yang lebih tinggi seperti berlogika , retorika dan bahasa .
E.KESIMPULAN
Aliran Progresivisme memandang bahwa peserta didik mempunyai akal dan kecerdasan .Manusia memiliki sifat dinamis dan kreatif yang di dukung oleh kecerdasan sebagai bekal menghadapi dan memecahkan masalah . Peningkatan kecerdasan menjadi tugas utama pendidik
Aliran Konstruktivisme menegaskan bahwa pengetahuan mutlak diperoleh dari hasil konstruksi kognitif dalam diri seseorang yakni melalui pengalaman yang diterima lewat pancaindera , yaitu indra penglihatan , pendengaran , peraba , penciuman , dan indra perasa .
Aliran Esensialisme berpendapat bahwa nilai - nilai yang tertanam dalam warisan budaya atau sosial adalah nilai - nilai kemanusiaan yang terbentuk secara berangsur angsur dengan melalui kerja keras dan susah payah selama beratus tahun .
Aliran Progresivisme memandang bahwa peserta didik mempunyai akal dan kecerdasan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya fakta bahwa manusia mempunyai kelebihan jika dibanding makhluk lain .Manusia memiliki sifat dinamis dan kreatif yang di dukung oleh kecerdasan sebagai bekal menghadapi dan memecahkan masalah. Peningkatan kecerdasan menjadi tugas utama pendidik, yang secara teori mengerti karakter peserta didik . Peserta didik tidak hanya dipandang sebagai kesatuan jasmani dan rohani, namun juga. termanifestasikan di dalam tingkah laku dan perbuatan yang berada dalam pengalamannya jasmani dan rohani, terutama kecerdasan, perlu dioptimalkan. Artinya peserta didik diberi kesempatan untuk bebas dan sebanyak mungkin mengambil bagian dalam kejadian -kejadian yang berlangsung di sekitarnya, sehingga suasana belajar timbul di dalam maupun di luar sekolah .
2.Tokoh Aliran Progresivisme
Tokoh dalam aliran ini adalah John Dewey dan aliran ini secara garis besar memiliki pendapat yaitu bahwa manusia mempunyai kemampuan - kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi serta mengatasi masalah yang bersifat menekan , ataupun masalah – masalah yang bersifat mengancam dirinya .
Sehingga pemikiran manusia mampu mengantisipasi hal apa saja yang berada di depannya dan mampu memilih alternatif pemecahan atas persoalan yang timbul dengan pemikiran yang cepat dan tepat . Manusia mampu berfikir secara baik dalam beberapa permasalahan yang dihadapi dan mampu mengatasinya dengan baik.
B.KONSTRUKTIVISME
1.Aliran Konstruktivisme
Aliran Konstruktivisme menegaskan bahwa pengetahuan mutlak diperoleh dari hasil konstruksi kognitif dalam diri seseorang yakni melalui pengalaman yang diterima lewat pancaindera , yaitu indra penglihatan , pendengaran , peraba , penciuman , dan indra perasa . Dengan demikian aliran ini menolak adanya transfer pengetahuan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dengan alasan pengetahuan bukan barang yang bisa dipindahkan , sehingga jika pembelajaran ditujukan untuk mentransfer ilmu perbuatan itu akan sia – sia saja . Sebaliknya kondisi ini akan berbeda jika pembelajaran ini ditujukan untuk menggali pengalaman .
2.Tokoh Aliran Konstruktivisme
Gagasan pokok Aliran Konstruktivisme diawali oleh Giambatista Vico , seorang Epistimolog Italia Ia dipandang cikal bakal lahirnya Aliran Konstruktivisme . Ia mengatakan bahwa Tuhan adalah Pencipta Alam semesta dan manusia adalah tuan dari ciptaan . mengerti berarti mengetahui sesuatu jika ia mengetahuinya . Hanya Tuhan yang dapat mengetahui segala sesuatu karena Dia Pencipta segala sesuatu itu . Manusia hanya dapat mengetahui sesuatu yang dikonstruksikan Tuhan . Bagi Vico pengetahuan dapat menunjuk pada struktur konsep yang dibentuk . Pengetahuan tidak bisa lepas dari subyek yang mengetahui .
Aliran Konstruktivisme dikembangkan oleh Jean Piaget melalui teori kognitif , Pieget mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan interaksi kontinou antara individu satu dengan lingkungan nya . Artinya pengetahuan merupakan suatu proses , bukan suatu barang . menurut piaget mengerti adalah proses adaptasi intelektual antara pengalaman dan ide baru dengan pengetahuan yang telah dimilikinya , sehingga dapat terbentuk pengertian baru.Piaget juga berpendapat bahwa perkembangan kognitif dipengaruhi oleh tiga proses dasar , yaitu asimilasi, akomodasi dan ekuilibrasi . adapun pengertian dari ketiganya adalah sebagai berikut
Asimilasi adalah penyesuaian struktur kognitif terhadap situasi baru .
Akomodasi adalah penerimaan terhadap informasi baru atau situasi baru
Ekuilibrasi adalah penyesuaian kembali yang secara terus menerus dilakukan antara asimilasi dan akomodas
C.ESENSIALISME
1 Aliran Esensialisme dan Pendapat para Tokohnya
Pada dasarnya aliran ini memprtes aliran sinisme dari gerakan progresivisme terhadap nilai - nilai yang tertanam dalam warisan budaya atau sosial . Menurut aliran ini nilai - nilai yang tertanam dalam warisan budaya atau sosial adalah nilai - nilai kemanusiaan yang terbentuk secara berangsur angsur dengan melalui kerja keras dan susah payah selama beratus tahun dan di dalamnya telah teruji dalam gagasan – gagasan dan cita – cita yang telah teruji dalam perjalanan waktu .
2. Tokoh Aliran Esensialisme
William C Bagley
Tokoh utama dalam aliran ini adalah William C Bagley yang lahir di Detroit , Ia memasuki Universitas Negeri Michigan dan Universitas Wisconsin dan menerima gelar Doktor dari Universitas Cornell tahun 1900 ,Ia mengajar pada Teachers College ( Sekolah tinggi Guru ) selama lebih dari 20 tahun . Adapun Karakteristik dari aliran ini dapat dilihat dari ciri – ciri filsafat yang dikemukakan oleh William C Bagley yaitu :
Minat –minat yang kuat dan tahan lama sering tumbuh dari upaya – upaya belajar awal yang memikat atau menarik perhatian bukan karena dorongan dari dalam jiwa .
Pengawasan , pengarahan dan bimbingan orang yang belum dewasa adalah melekat dalam masa balita yang panjang atau keharusan ketergantungan yang khusus pada spesies manusia
Oleh karena kemampuan untuk mendisiplinkan diri harus menjadi tujuan pendidikan maka penegakan kedisiplinan merupakan kunci utama untuk sebuah perjuangan , sebab segala sesuatu yang bersifat sebuah keberhasilan adalah buah dari perjuangan , bukan merupakan pemberian .
Esensialisme menawarkan teori yang kokoh dan kuat tentang pendidikan , sedangkan sekolah – sekolah pesaingnya yakni progresivisme memberikan sebuah teori yang lemah . Jika terdapat sebuah pertanyaan di waktu lampau tentang jenis teori pendidikan yang diperlukan sejumlah kecil masyarakat demokrasi . maka pertanyaan tersebut tidak ada lagi sekarang Aliran ini bersumber dari filasafat idealisme dan realisme , dsan didukung oleh kedua aliran tersebut yang mengatakan bahwa nilai - nilai yang dapat memenuhi adalah berasal dari kebudayaan dan filsafat yang korelatif selama empat abad yang lalu yaitu zaman renaisans , adapun tokohnya adalah sebagai berikut :
Johan Amos Cornelius ( 1592 – 1670 ) yaitu agar segala sesuatu diajarkan melalui indera karena indera adalah pintu gherbangnya jiwa .
Johan Frieddrich Herbart ( 1776 – 1841 ) Tujuan pendidikan adalah menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebajikan Tuhan , perlu ada kesesuaian dengan kesusilaan dan prosesnya disebut pengajaran .
William T Harris ( 1835 – 1909 ) Tugas pendidikan adalah menjadikan terbukanya realitas berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan bersendikan kesatuan spiritual . Sekolah adalah lembaga yang memelihara nilai - nilai yang telah turun temurun dan menjadi penuntu penyesuaian orang pada masyarakat .
Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa aliran Esensialisme menghendaki agar landasan pendidikan adalah nilai - nilai essensial , yaitu nilai - nilai yang telah teruji oleh waktu , bersifat menuntun , dan telah turun temurun dari zaman ke zaman sejak zaman Renaissans.
D.PERENIALISME
1. Aliran Perenialisme
Perenialisme adalah gerakan pendidikan yang memprotes terhadap gerakan pendidikan progresivisme yang mengingkari supernatural . Perenialisme adalah gerakan pendidikan yang mempertahankan bahwa nilai - nilai universal itu ada , dan bahwa pendidikan hendaknya merupakan suatu pencarian dan penanaman kebenaran - kebenaran dan nilai - nilai tersebut .
Orientasi aliran ini adalah Scholatisme atau Neo Thomisme yang pada dasarnya memandang kenyataan sebagai sebuah dunia akal pikiran dan Tuhan , pengetahuan yang benar diperoleh melalui berfikir dan keimanan dan kebaikan berdasarkan perbuatan rasional .
2.Pendapat Para Tokoh Aliran Perenialisme
Robert M Hutchins berpendapat bahwa tugas pendidikan adalah sebagai berikut : pendidikan mengandung mengajar , mengajar mengandung pengetahuan , pengetahuan adalah kebenaran ,dan kebenaran dimanapun adalah sama . Karena itu pendidikan dimana pun seharusnya sama . Hutchins merupakan juru bicara bagi filsafat Perenialisme di Amerika dan Ia merasakan selama paruh pertama abad 20 , adanya kekacauan dalam pendidikan tinggi disebabkan oleh tiga kelompok utama dalam masyarakat yaitu :
Kecintaan pada Uang
Suatu konsep yang keliru tentang Demokrasi
Suatu gagasan yang keliruy tentang kemajuan
Ia berpendapat bahwa jauh lebih berarti mengutamakan belajar di sekolah dengan belajar pemikiran klasik dan intelektual yang merupakan kekuatan dan hal yang penting dari akal pikiran manusia .Ia juga mengunggulkan prestasi intelektual dan menegakkan perlunya melestarikan tradisi pemikiran barat secara akademis, dibanding konsep universitas yang hanya mempersiapkan mahasiswanya untuk siap kerja .
Plato , Aris toteles dan Thomas Aquino Perenialisme memandang bahwa kepercayaan aksiomatis zaman kuno dan abad pertengahan perlu dijadikan dasar pendidikan sekarang . Pandangan aliran ini tentang pendidikan adalah belajar untuk berfikir , oleh sebab itu peserta didik harus dibiasakan untuk berlatih berfikir sejak dini . Pada awalnya peserta didik diberi kecakapan – kecakapan dasar seperti membaca , menulis dan berhitung , Selanjutnya dilatih kemampuan yang lebih tinggi seperti berlogika , retorika dan bahasa .
E.KESIMPULAN
Aliran Progresivisme memandang bahwa peserta didik mempunyai akal dan kecerdasan .Manusia memiliki sifat dinamis dan kreatif yang di dukung oleh kecerdasan sebagai bekal menghadapi dan memecahkan masalah . Peningkatan kecerdasan menjadi tugas utama pendidik
Aliran Konstruktivisme menegaskan bahwa pengetahuan mutlak diperoleh dari hasil konstruksi kognitif dalam diri seseorang yakni melalui pengalaman yang diterima lewat pancaindera , yaitu indra penglihatan , pendengaran , peraba , penciuman , dan indra perasa .
Aliran Esensialisme berpendapat bahwa nilai - nilai yang tertanam dalam warisan budaya atau sosial adalah nilai - nilai kemanusiaan yang terbentuk secara berangsur angsur dengan melalui kerja keras dan susah payah selama beratus tahun .
WISUDA X & DIES NATALIS XV STAIM Nglawak Kertosono
Ahad, 10-10-2010, 10.00 WIB (wisudawan membaca ikrar)
Posting Komentar