Drs. M. ARIF AM, M.A.
STAI Miftahul 'Ula Nglawak Kertosono
Aplikasi pendekatan sistem dalam teknologi pengajaran memberikan pengaruh terhadap pola – pola pengajaran. Adanya berbagai tantangan sistem pengajaran dan kombinasi diantara komponen – komponen sistem itu merupakan salah satu bentuk pengaruh tersebut. Pengaruh yang bersifat mendasar terletak pada pengembangan pola mengajar, yang mana pola yang pertama kali kita temui dalam sistem pendidikan kita adalah pola pengajaran tradisional. Dengan searah perubahan teknologi dan persaingan yang sangat komplek dalam dunia pendidikan maka pola – pola mengajarpun berubah.
Dan sekarang yang sudah lama dipublikasikan oleh Depdiknas adalah pola pembelajaran berbasis penelitian, dimana perubahan dan kreatifitas pembelajaran memang bermuara dari penelitian. Inti dari pembelajaran berbasis riset ini dijadikan salah satu cara yang efektif untuk mengubah pengajaran siswa dan mempraktekkan cara bagaimana belajar sambil bekerja.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berkembang pesat seiring dengan perkembangan zaman dari waktu ke waktu. Teknologi merupakan hasil dari rekayasa manusia yang diciptakan dan dikembangkan untuk mengatasi masalah dan keterbatasan manusia. Dalam bidang pendidikan dan pembelajaran, secara sadar atau tidak teknologi juga telah menjadi bagian integral. Teknologi pendidikan sangat bermanfaat untuk memperluas kesempatan belajar yang efektif dan efisien sesuai kebutuhan dan kondisinya. Selain itu teknologi pendidikan juga berpangaruh pada pola – pola mengajar.
Pengertian Teknologi Pengajaran
Ada beberapa pendapat tentang pengertian teknologi pengajaran. Salah satu pendapat bahwa teknologi pengajaran adalah pengembangan, penerapan dan penilaian sistem – sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia. Ada pula yang berpendapat bahwa teknologi pengajaran adalah pemikiran yang sistematis tentang pendidikan, penerapan metode problem solving dalam pendidikan yang dapat dilakukan dengan alat – alat komunikasi modern, akan tetapi juga tanpa alat – alat itu (S. Nasution : 2008).
Pada hakikatnya teknologi pengajaran adalah suatu pendekatan yang sistematis dan kritis tentang pendidikan. Teknologi pengajaran memandang soal belajar dan mengajar sebagai masalah atau problema yang harus dihadapi secara rasional dan ilmiah.
Istilah teknlogi berasal dari bahasa Yunani yaitu teknologia yang menurur Webster Dictionary berarti Systematic Treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan techne sebagai dasar kata teknologi berarti art, skill, science atau keahlian, keterampilan, ilmu. Jadi teknologi pendidikan sebagai pegangan atau pelaksanaan pendidikan secara sistematis, menurut sistem tertentu yang akan dijelaskan kemudian.
Teknologi pengajaran merupakan bagian dari teknologi pendidikan. Hal ini didasarkan pada konsep bahwa pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Teknologi pengajaran merupakan satu himpunan dari proses terintegrasi yang melibatkan manusia, prosedur, gagasan, peralatan dan organisasi serta pengelolaan cara – cara pemecahan masalah pendidikan yang terdapat di dalam situasi belajar yang memiliki tujuan dan disengaja (Sudjana , et.al : 2001).
Pengertian Pola Mengajar
Dalam kamus besar bahasa Indonesia “pola“ berarti bentuk atau model. Sedangkan mengajar adalah suatu kegiatan mengorganisasi (mengatur) lingkungan sebaik – baiknya dan menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa pola mengajar adalah suatu bentuk kegiatan dalam mengatur lingkungan sebaik – baiknya dan menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar.
Pengaruh Teknologi Pengajaran Terhadap Pola – Pola Mengajar
Pola Pengajaran Tradisional
Dalam pola ini guru merupakan satu – satunya sumber belajar.
Pola Pengajaran Dibantu Media
Perkembangan ilmu pengetahuan mempengaruhi pola pengajaran sehingga timbul kecendrungan melakukan input kedalam sistem pengajaran. Dilain pihak adanya pengaruh pengembangan teknologi dengan perlengkapan media dan fasilitas pengajaran. Kecenderungan tersebut berdasarkan asumsi bahwa standarlisasi masukan bernilai ekonomis, disamping bisa memperbaiki kontrol terhadap proses pengajaran. Dengan perkembangan pola pengajaran mempunyai komponen – komponen baru berupa peralatan yang dipergunakan oleh guru sebagai sarana untuk membantu kegiatan pengajaran yang lebih dikenal sebagai media pengajaran.
Pola Pengajaran Yang Merupakan Tanggungjawab Bersama Antara Guru Dan Media
Semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa implikasi kepada lapangan pendidikan yang menuntut sistem pendidikan dan latihan yang dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien. Untuk itu dirasa perlunya sistem baru yang mengkomunikasikan segala macam pengetahuan dan pesan secara verbal maupun secara non verbal. Oleh sebab itu timbullah kecenderungan sistem belajar mandiri didalam program yang berstruktur. Untuk itu perlu dipersiapkan sumber belajar. Sumber belajar tersebut berbentuk media yang dirancang khusus oleh ahli media, yang akan berinteraksi dengan para siswa secara tidak langsung, melalui media pengajaran tersebut. Guru dan ahli media saling berinteraksi dengan siswa berdasarkan satu tanggungjawab bersama.
Pola Pengajaran Dengan Media
Dalam situasi belajar tertentu yaitu apabila para siswa sudah mempunyai disiplin tinggi dalam belajar, latar belakang pengalaman belajar yang cukup serta pola berfikir yang sudah matang, maka interaksi belajar – mengajar bisa dilakukan antara siswa dengan media pengajaran yang sudah dipersiapkan oleh para ahli media.
Dengan demikian, kehadiran guru di kelas digantikan oleh media yang di ciptakannya. Media tersebut disebut media guru.
Kombinasi Pola Sistem Pengajaran
Pola kombinasi ini berlangsung dalam lingkungan sekolah. Namun, pengajaran diartikan secara luas juga dalam konteks pendidikan luar sekolah. ( Nana Sujana. 2003. Teknologi pengajaran)
Pola Pengajaran Berbasis Prinsip
Penelitian atau riset adalah pencarian atas sesuatu secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian itu dilakukan terhadap masalah – masalah yang dapat dipecahkan ( Kamal,Yusuf. 2008. Makalah yang disampaikan dalam seminar nasional, tanggal 9 nopember 2008 ). Pola ini bisa dijadikan salah satu cara yang efektif untuk mengubah pengajaran siswa dan mempraktekkan cara bagaimana belajar sambil bekerja ( Klinger.1999)
Peranan Guru Dalam Setiap Pola
Pola Pengajaran Tradisional
Dalam pola interaksi edukatif guru berperan sebagai satu – satunya sumber belajar sehingga guru mendominasi kegiatan belajar mengajar.
Pola Pengajaran Dibantu Media
Dalam pola ini guru tetap memegang peranan penting dalam mengontrol kegiatan pengajaran dikelas, namun tidak mutlak lagi karena sudah didukung oleh media lain.
Pola Pengajaran Merupakan Tanggungjawab Bersama Antara Guru Dan Media
Dalam hal ini guru kelas mengontrol disiplin dan melihat belajar siswa, sedangkan media mengontrol penyajian materi pelajaran secara efektif dan efisien.
Pola Pengajaran Dengan Media
Sumber balajar saja tanpa hadirnya guru dalam bentuk pengajaran melalui media. Misalnya dengan menggunakan modul. Namun pada kenyataannya media pengajaran tersebut tidak bisa mendidik siswa.
Kombinasi Pola Sistem Pengajaran
Arus balik dan evaluasi dalam pola ini secara operasionalnya saling melengkapi satu sama lainya.
Pengaruh
Aplikasi pendekatan sistem dalam teknologi pengajaran memberikan pengaruh terhadap pola – pola pengajaran. Dengan adanya berbagai komponen sistem pengajaran dan kombinasi diantara komponen – komponen sistem merupakan bentuk pengaruh teknologi pengajaran. Demikian pula adanya fungsi pengembangan dan pengelolaan pengajaran dalam proses belajar – mengajar. Pengaruh yang bersifat mendasar terletak pada pengembangan pola mengajar, pengambilan keputusan pengajaran serta timbulnya berbagai bentuk lembaga pendidikan dan latihan.
Pengaruh teknologi pengajaran terhadap pola – pola mengajar, antara lain :
Pola Pengajaran Tradisional
Dalam pola ini guru memegang peranan utama dalam menentukan isi dan metode pengajaran, termasuk dalam menilai kemajuan belajar siswa. Dalam pola pengajaran tradisional guru merupakan satu – satunya sumber belajar. Sehingga sumber belajar hanya orang saja, yaitu guru sebagaimana yang terjadi di sekolah – sekolah tradisional. Dalam pola interaksi edukatif ini guru kelas mendominasi kegiatan belajar mengajar.
Pola Pengajaran Dibantu Media
Dengan pengembanan ilmu pengetahuan, pola pengajaran mempunyai komponen – komponen baru berupa peralatan yang digunakan oleh guru sebagai sarana untuk membantu pelaksanaan kegiatan pengajaran yang biasa disebut sebagai media pengajaran. Dalam pola ini guru masih tetap memegang peranan penting dalam mengontrol kegiatan pengajaran di kelas, namun tidak mutlak lagi karena didukung oleh sumber belajar lain. Pola ini memanfaatkan media pengajaran sebagai sumber – sumber disamping guru.
Pola Pengajaran Yang Merupakan Tanggung Jawab Bersama Antara Guru Dan Media.
Dalam hal ini perlu dipersiapkan sumber belajar tertentu secara khusus yang dapat digunakan oleh para siswa pada kegiatan pengajaran secara langsung. Sumber belajar berbentuk media yang dirancang khusus oleh sekelompok ahli media pengajaran, yang akan berinteraksi dengan para siswa secara tak langsung melalui media pengajaran tersebut. Pada pola ini, guru kelas mengontrol disiplin dan minat belajar siswa, sedangkan sumber belajar lainnya mengontrol penyajian materi pelajaran secara efektif dan efisien. Guru dan ahli media saling berinteraksi dengan siswa berdasarkan satu tanggung jawab bersama.
Pola Pengajaran Dengan Media
Seorang guru berkualitas diberi tugas mempersiapkan bahan pengajaran secara sistematis dan terprogram dalam bentuk modal atau paket belajar. Pola ini dilakukan dalam situasi belajar bagi para siswa yang sudah mempunyai disiplin tinggi dalam belajar, latar belakang pengalaman belajar yang cukup, serta pola berfikir yang sudah matang, maka interaksi belajar mengajar bisa dilakukan langsung antara siswa dengan media pengajaran yang telah dipersiapkan oleh para ahli media dan guru. Sehingga kehadiran guru kelas dapat digantikan oleh media yang diciptakannya. Media pengajarannya disebut guru – media.
Kombinasi Pola Sistem Pengajaran
Pola ini merupakan kombinasi dari keempat pola pengajaran sebelumnya dalam bentuk sistem. Pola kombinasi ini berlangsung dalam lingkungan sekolah sebagaimana tampak pada bagan berikut :
Pengaruh lain dari teknologi pengajaran di dalam pendidikan adalah timbulnya perubahan dalam tingkat pengambilan keputusan pengajaran pada waktu media pengajaran dipandang sebagai alat bantu. Dengan demikian pengambilan keputusan dalam setiap kegiatan pengajaran dilakukan oleh guru dikelas, pemakaian media atau alat peraga digunakan atau tidak. Sulanjutnya tingkat pengambilan keputusan pengajaran mempengaruhi keputusan pada tingkat perencanaan kurikulum.
Tampaknya lembaga pendidikan itu merupakan suatu continuum. Dimana dimana pada pendidikan formal yang otoritasnya ada ditangan pendidik professional dan pemerintah, dengan penggunaan sumber belajar dan strategi instruksionalnya yang terbatas. Sedangkan pada pendidikan yang kurang formal, otoritasnya lebih longgar, dengan penggunaan sumber belajar dan strategi instruksionalnya berbagai bentuk. Selain itu terdapat perubahan dalam brbagai unsur dalam proses pendidikan diantaranya adalah :
• Isi kurikulum ditentukan bersama oleh pengembang bahan dan sistem pengajaran dengan ahli bidang studi.
• Pada pengajaran tidak didasarkan atas interaksi guru – siswa, tetapi juga berinteraksi dengan media.
• Evaluasi pengajaran lebih luas maknanya.
• Peranan guru berubah, yang hanya memberikan pengarahan, keteladanaan serta membangkitkan motivasi belajar kepada para siswanya.
• Adanya realokasi dana pendidikan memungkinkan penggunaan biaya yang lebih efektif dan efisien.
• Adanya keleluasaan dalam penggunaan lingkungan belajar, tidak terbatas pada ruangan kelas.
Dalam pendidikan penggunaan teknologi pengajaran dimaksudkan untuk mengefektifitaskan upaya – upaya meningkatkan prestasi belajar siswa. Sejumlah study dibeberapa Negara maju menemukan bahwa teknologi mengumandangkan bahwa suatu kesempatan agar pelajar – pelajar lebih bisa memilih dan mengontrol kegiatan belajar mereka dan mengubah serta mengembangkan kepercayaan diri ke tingkat yang lebih tinggi. Namun pada akhirnya juga dapat menimbulkan dampak negatif yang dapat merusak mental para pelajar dengan adanya suatu tontonan yang tidak pantas untuk dilihat oleh anak – anak tentang kekerasan dan situs – situs pornografi. Maka dari itu untuk mengatasi hal tersebut dengan jalan di beri pengertian bahwa hal tersebut tidak pantas dilakukan yang akan berakibat negatif dalam kehidupan kita sendiri sehingga dapat merusak moral bangsa.
Selain itu dampak positif dari teknologi pengajaran adalah dapat membantu guru untuk mendinamisasikan aktivitas belajar dengan media sebagai sumber belajar, dapat menyediakan informasi dalam format – format interaktif, hypertext dan hypermedia, menyediakan ruang yang cukup luas untuk belajar dan mengumpulkan informasi dari berbagai disiplin ilmu, dapat mendukung nutuk mengefektifkan cara – cara pengumpulan, penyimpanan dan pengorganisasian dan informasi serta dapat mengurangi kebosanan dalam mengerjakan tugas – tugas.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan :
Pengaruh Teknologi Pengajaran Terhadap Pola – Pola Mengajar
Pola Pengajaran Tradisional
Pola Pengajaran Dibantu Media
Pola Pengajaran Yang Merupakan Tanggungjawab Bersama Antara Guru Dan Media
Pola Pengajaran Dengan Media
Kombinasi Pola Sistem Pengajaran
Pola Pengajaran Berbasis Prinsip
Peranan Guru Dalam Setiap Pola
• Pola Pengajaran Tradisional
Dalam pola interaksi edukatif guru berperan sebagai satu – satunya sumber belajar sehingga guru mendominasi kegiatan belajar mengajar.
• Pola Pengajaran Dibantu Media
Guru berperan dalam mengontrol kegiatan pengajaran dikelas, namun tidak mutlak karena sudah didukung oleh sumber lain.
• Pola Pengajaran Merupakan Tanggungjawab Bersama Antara Guru Dan Media
Guru mengontrol disiplin dan minat belajar siswa, sedangkan media mengontrol penyajian secara efektif dan efisien.
• Pola Pengajaran Dengan Media
Sumber belajar saja tanpa hadirnya guru dalam bentuk pengajaran melalui media.
• Kombinasi Pola Sistem Pengajaran
Dalam pola ini secara operasionalnya saling melengkapi satu sama lainnya.
Teknologi pengajaran merupakan bagian dari teknologi pendidikan. Hal ini berdasarkan pada konsep bahwa pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Teknologi pengajaran merupakan satu himpunan dari proses integrasi yang melibatkan manusia, prosedur, gagasan, peralatan dan organisasi serta pengelolaan cara- cara pemecahan masalah pendidikan yang terdapat di dalam situasi belajar yang memiliki tujuan dan disengaja (Sudjana dan Rivai : 2001). Sedangkan pola mengajar adalah suatu bentuk kegiatan dalam mengatur lingkungan sebaik – baiknya dan menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar.
Aplikasi pendekatan sistem dalam teknologi pengajaran memberikan pengaruh terhadap pola – pola pengajaran. Pengaruh yang bersifat mendasar terletak pada pengembangan pola mengajar, pengambilan keputusan pengajaran serta tumbuhnya berbagai bentuk lembaga pendidikan dan latihan. Pengaruh teknologi pengajaran terhadap pola – pola mengajar.
STAI Miftahul 'Ula Nglawak Kertosono
Aplikasi pendekatan sistem dalam teknologi pengajaran memberikan pengaruh terhadap pola – pola pengajaran. Adanya berbagai tantangan sistem pengajaran dan kombinasi diantara komponen – komponen sistem itu merupakan salah satu bentuk pengaruh tersebut. Pengaruh yang bersifat mendasar terletak pada pengembangan pola mengajar, yang mana pola yang pertama kali kita temui dalam sistem pendidikan kita adalah pola pengajaran tradisional. Dengan searah perubahan teknologi dan persaingan yang sangat komplek dalam dunia pendidikan maka pola – pola mengajarpun berubah.
Dan sekarang yang sudah lama dipublikasikan oleh Depdiknas adalah pola pembelajaran berbasis penelitian, dimana perubahan dan kreatifitas pembelajaran memang bermuara dari penelitian. Inti dari pembelajaran berbasis riset ini dijadikan salah satu cara yang efektif untuk mengubah pengajaran siswa dan mempraktekkan cara bagaimana belajar sambil bekerja.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berkembang pesat seiring dengan perkembangan zaman dari waktu ke waktu. Teknologi merupakan hasil dari rekayasa manusia yang diciptakan dan dikembangkan untuk mengatasi masalah dan keterbatasan manusia. Dalam bidang pendidikan dan pembelajaran, secara sadar atau tidak teknologi juga telah menjadi bagian integral. Teknologi pendidikan sangat bermanfaat untuk memperluas kesempatan belajar yang efektif dan efisien sesuai kebutuhan dan kondisinya. Selain itu teknologi pendidikan juga berpangaruh pada pola – pola mengajar.
Pengertian Teknologi Pengajaran
Ada beberapa pendapat tentang pengertian teknologi pengajaran. Salah satu pendapat bahwa teknologi pengajaran adalah pengembangan, penerapan dan penilaian sistem – sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia. Ada pula yang berpendapat bahwa teknologi pengajaran adalah pemikiran yang sistematis tentang pendidikan, penerapan metode problem solving dalam pendidikan yang dapat dilakukan dengan alat – alat komunikasi modern, akan tetapi juga tanpa alat – alat itu (S. Nasution : 2008).
Pada hakikatnya teknologi pengajaran adalah suatu pendekatan yang sistematis dan kritis tentang pendidikan. Teknologi pengajaran memandang soal belajar dan mengajar sebagai masalah atau problema yang harus dihadapi secara rasional dan ilmiah.
Istilah teknlogi berasal dari bahasa Yunani yaitu teknologia yang menurur Webster Dictionary berarti Systematic Treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan techne sebagai dasar kata teknologi berarti art, skill, science atau keahlian, keterampilan, ilmu. Jadi teknologi pendidikan sebagai pegangan atau pelaksanaan pendidikan secara sistematis, menurut sistem tertentu yang akan dijelaskan kemudian.
Teknologi pengajaran merupakan bagian dari teknologi pendidikan. Hal ini didasarkan pada konsep bahwa pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Teknologi pengajaran merupakan satu himpunan dari proses terintegrasi yang melibatkan manusia, prosedur, gagasan, peralatan dan organisasi serta pengelolaan cara – cara pemecahan masalah pendidikan yang terdapat di dalam situasi belajar yang memiliki tujuan dan disengaja (Sudjana , et.al : 2001).
Pengertian Pola Mengajar
Dalam kamus besar bahasa Indonesia “pola“ berarti bentuk atau model. Sedangkan mengajar adalah suatu kegiatan mengorganisasi (mengatur) lingkungan sebaik – baiknya dan menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa pola mengajar adalah suatu bentuk kegiatan dalam mengatur lingkungan sebaik – baiknya dan menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar.
Pengaruh Teknologi Pengajaran Terhadap Pola – Pola Mengajar
Pola Pengajaran Tradisional
Dalam pola ini guru merupakan satu – satunya sumber belajar.
Pola Pengajaran Dibantu Media
Perkembangan ilmu pengetahuan mempengaruhi pola pengajaran sehingga timbul kecendrungan melakukan input kedalam sistem pengajaran. Dilain pihak adanya pengaruh pengembangan teknologi dengan perlengkapan media dan fasilitas pengajaran. Kecenderungan tersebut berdasarkan asumsi bahwa standarlisasi masukan bernilai ekonomis, disamping bisa memperbaiki kontrol terhadap proses pengajaran. Dengan perkembangan pola pengajaran mempunyai komponen – komponen baru berupa peralatan yang dipergunakan oleh guru sebagai sarana untuk membantu kegiatan pengajaran yang lebih dikenal sebagai media pengajaran.
Pola Pengajaran Yang Merupakan Tanggungjawab Bersama Antara Guru Dan Media
Semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa implikasi kepada lapangan pendidikan yang menuntut sistem pendidikan dan latihan yang dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien. Untuk itu dirasa perlunya sistem baru yang mengkomunikasikan segala macam pengetahuan dan pesan secara verbal maupun secara non verbal. Oleh sebab itu timbullah kecenderungan sistem belajar mandiri didalam program yang berstruktur. Untuk itu perlu dipersiapkan sumber belajar. Sumber belajar tersebut berbentuk media yang dirancang khusus oleh ahli media, yang akan berinteraksi dengan para siswa secara tidak langsung, melalui media pengajaran tersebut. Guru dan ahli media saling berinteraksi dengan siswa berdasarkan satu tanggungjawab bersama.
Pola Pengajaran Dengan Media
Dalam situasi belajar tertentu yaitu apabila para siswa sudah mempunyai disiplin tinggi dalam belajar, latar belakang pengalaman belajar yang cukup serta pola berfikir yang sudah matang, maka interaksi belajar – mengajar bisa dilakukan antara siswa dengan media pengajaran yang sudah dipersiapkan oleh para ahli media.
Dengan demikian, kehadiran guru di kelas digantikan oleh media yang di ciptakannya. Media tersebut disebut media guru.
Kombinasi Pola Sistem Pengajaran
Pola kombinasi ini berlangsung dalam lingkungan sekolah. Namun, pengajaran diartikan secara luas juga dalam konteks pendidikan luar sekolah. ( Nana Sujana. 2003. Teknologi pengajaran)
Pola Pengajaran Berbasis Prinsip
Penelitian atau riset adalah pencarian atas sesuatu secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian itu dilakukan terhadap masalah – masalah yang dapat dipecahkan ( Kamal,Yusuf. 2008. Makalah yang disampaikan dalam seminar nasional, tanggal 9 nopember 2008 ). Pola ini bisa dijadikan salah satu cara yang efektif untuk mengubah pengajaran siswa dan mempraktekkan cara bagaimana belajar sambil bekerja ( Klinger.1999)
Peranan Guru Dalam Setiap Pola
Pola Pengajaran Tradisional
Dalam pola interaksi edukatif guru berperan sebagai satu – satunya sumber belajar sehingga guru mendominasi kegiatan belajar mengajar.
Pola Pengajaran Dibantu Media
Dalam pola ini guru tetap memegang peranan penting dalam mengontrol kegiatan pengajaran dikelas, namun tidak mutlak lagi karena sudah didukung oleh media lain.
Pola Pengajaran Merupakan Tanggungjawab Bersama Antara Guru Dan Media
Dalam hal ini guru kelas mengontrol disiplin dan melihat belajar siswa, sedangkan media mengontrol penyajian materi pelajaran secara efektif dan efisien.
Pola Pengajaran Dengan Media
Sumber balajar saja tanpa hadirnya guru dalam bentuk pengajaran melalui media. Misalnya dengan menggunakan modul. Namun pada kenyataannya media pengajaran tersebut tidak bisa mendidik siswa.
Kombinasi Pola Sistem Pengajaran
Arus balik dan evaluasi dalam pola ini secara operasionalnya saling melengkapi satu sama lainya.
Pengaruh
Aplikasi pendekatan sistem dalam teknologi pengajaran memberikan pengaruh terhadap pola – pola pengajaran. Dengan adanya berbagai komponen sistem pengajaran dan kombinasi diantara komponen – komponen sistem merupakan bentuk pengaruh teknologi pengajaran. Demikian pula adanya fungsi pengembangan dan pengelolaan pengajaran dalam proses belajar – mengajar. Pengaruh yang bersifat mendasar terletak pada pengembangan pola mengajar, pengambilan keputusan pengajaran serta timbulnya berbagai bentuk lembaga pendidikan dan latihan.
Pengaruh teknologi pengajaran terhadap pola – pola mengajar, antara lain :
Pola Pengajaran Tradisional
Dalam pola ini guru memegang peranan utama dalam menentukan isi dan metode pengajaran, termasuk dalam menilai kemajuan belajar siswa. Dalam pola pengajaran tradisional guru merupakan satu – satunya sumber belajar. Sehingga sumber belajar hanya orang saja, yaitu guru sebagaimana yang terjadi di sekolah – sekolah tradisional. Dalam pola interaksi edukatif ini guru kelas mendominasi kegiatan belajar mengajar.
Pola Pengajaran Dibantu Media
Dengan pengembanan ilmu pengetahuan, pola pengajaran mempunyai komponen – komponen baru berupa peralatan yang digunakan oleh guru sebagai sarana untuk membantu pelaksanaan kegiatan pengajaran yang biasa disebut sebagai media pengajaran. Dalam pola ini guru masih tetap memegang peranan penting dalam mengontrol kegiatan pengajaran di kelas, namun tidak mutlak lagi karena didukung oleh sumber belajar lain. Pola ini memanfaatkan media pengajaran sebagai sumber – sumber disamping guru.
Pola Pengajaran Yang Merupakan Tanggung Jawab Bersama Antara Guru Dan Media.
Dalam hal ini perlu dipersiapkan sumber belajar tertentu secara khusus yang dapat digunakan oleh para siswa pada kegiatan pengajaran secara langsung. Sumber belajar berbentuk media yang dirancang khusus oleh sekelompok ahli media pengajaran, yang akan berinteraksi dengan para siswa secara tak langsung melalui media pengajaran tersebut. Pada pola ini, guru kelas mengontrol disiplin dan minat belajar siswa, sedangkan sumber belajar lainnya mengontrol penyajian materi pelajaran secara efektif dan efisien. Guru dan ahli media saling berinteraksi dengan siswa berdasarkan satu tanggung jawab bersama.
Pola Pengajaran Dengan Media
Seorang guru berkualitas diberi tugas mempersiapkan bahan pengajaran secara sistematis dan terprogram dalam bentuk modal atau paket belajar. Pola ini dilakukan dalam situasi belajar bagi para siswa yang sudah mempunyai disiplin tinggi dalam belajar, latar belakang pengalaman belajar yang cukup, serta pola berfikir yang sudah matang, maka interaksi belajar mengajar bisa dilakukan langsung antara siswa dengan media pengajaran yang telah dipersiapkan oleh para ahli media dan guru. Sehingga kehadiran guru kelas dapat digantikan oleh media yang diciptakannya. Media pengajarannya disebut guru – media.
Kombinasi Pola Sistem Pengajaran
Pola ini merupakan kombinasi dari keempat pola pengajaran sebelumnya dalam bentuk sistem. Pola kombinasi ini berlangsung dalam lingkungan sekolah sebagaimana tampak pada bagan berikut :
Pengaruh lain dari teknologi pengajaran di dalam pendidikan adalah timbulnya perubahan dalam tingkat pengambilan keputusan pengajaran pada waktu media pengajaran dipandang sebagai alat bantu. Dengan demikian pengambilan keputusan dalam setiap kegiatan pengajaran dilakukan oleh guru dikelas, pemakaian media atau alat peraga digunakan atau tidak. Sulanjutnya tingkat pengambilan keputusan pengajaran mempengaruhi keputusan pada tingkat perencanaan kurikulum.
Tampaknya lembaga pendidikan itu merupakan suatu continuum. Dimana dimana pada pendidikan formal yang otoritasnya ada ditangan pendidik professional dan pemerintah, dengan penggunaan sumber belajar dan strategi instruksionalnya yang terbatas. Sedangkan pada pendidikan yang kurang formal, otoritasnya lebih longgar, dengan penggunaan sumber belajar dan strategi instruksionalnya berbagai bentuk. Selain itu terdapat perubahan dalam brbagai unsur dalam proses pendidikan diantaranya adalah :
• Isi kurikulum ditentukan bersama oleh pengembang bahan dan sistem pengajaran dengan ahli bidang studi.
• Pada pengajaran tidak didasarkan atas interaksi guru – siswa, tetapi juga berinteraksi dengan media.
• Evaluasi pengajaran lebih luas maknanya.
• Peranan guru berubah, yang hanya memberikan pengarahan, keteladanaan serta membangkitkan motivasi belajar kepada para siswanya.
• Adanya realokasi dana pendidikan memungkinkan penggunaan biaya yang lebih efektif dan efisien.
• Adanya keleluasaan dalam penggunaan lingkungan belajar, tidak terbatas pada ruangan kelas.
Dalam pendidikan penggunaan teknologi pengajaran dimaksudkan untuk mengefektifitaskan upaya – upaya meningkatkan prestasi belajar siswa. Sejumlah study dibeberapa Negara maju menemukan bahwa teknologi mengumandangkan bahwa suatu kesempatan agar pelajar – pelajar lebih bisa memilih dan mengontrol kegiatan belajar mereka dan mengubah serta mengembangkan kepercayaan diri ke tingkat yang lebih tinggi. Namun pada akhirnya juga dapat menimbulkan dampak negatif yang dapat merusak mental para pelajar dengan adanya suatu tontonan yang tidak pantas untuk dilihat oleh anak – anak tentang kekerasan dan situs – situs pornografi. Maka dari itu untuk mengatasi hal tersebut dengan jalan di beri pengertian bahwa hal tersebut tidak pantas dilakukan yang akan berakibat negatif dalam kehidupan kita sendiri sehingga dapat merusak moral bangsa.
Selain itu dampak positif dari teknologi pengajaran adalah dapat membantu guru untuk mendinamisasikan aktivitas belajar dengan media sebagai sumber belajar, dapat menyediakan informasi dalam format – format interaktif, hypertext dan hypermedia, menyediakan ruang yang cukup luas untuk belajar dan mengumpulkan informasi dari berbagai disiplin ilmu, dapat mendukung nutuk mengefektifkan cara – cara pengumpulan, penyimpanan dan pengorganisasian dan informasi serta dapat mengurangi kebosanan dalam mengerjakan tugas – tugas.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan :
Pengaruh Teknologi Pengajaran Terhadap Pola – Pola Mengajar
Pola Pengajaran Tradisional
Pola Pengajaran Dibantu Media
Pola Pengajaran Yang Merupakan Tanggungjawab Bersama Antara Guru Dan Media
Pola Pengajaran Dengan Media
Kombinasi Pola Sistem Pengajaran
Pola Pengajaran Berbasis Prinsip
Peranan Guru Dalam Setiap Pola
• Pola Pengajaran Tradisional
Dalam pola interaksi edukatif guru berperan sebagai satu – satunya sumber belajar sehingga guru mendominasi kegiatan belajar mengajar.
• Pola Pengajaran Dibantu Media
Guru berperan dalam mengontrol kegiatan pengajaran dikelas, namun tidak mutlak karena sudah didukung oleh sumber lain.
• Pola Pengajaran Merupakan Tanggungjawab Bersama Antara Guru Dan Media
Guru mengontrol disiplin dan minat belajar siswa, sedangkan media mengontrol penyajian secara efektif dan efisien.
• Pola Pengajaran Dengan Media
Sumber belajar saja tanpa hadirnya guru dalam bentuk pengajaran melalui media.
• Kombinasi Pola Sistem Pengajaran
Dalam pola ini secara operasionalnya saling melengkapi satu sama lainnya.
Teknologi pengajaran merupakan bagian dari teknologi pendidikan. Hal ini berdasarkan pada konsep bahwa pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Teknologi pengajaran merupakan satu himpunan dari proses integrasi yang melibatkan manusia, prosedur, gagasan, peralatan dan organisasi serta pengelolaan cara- cara pemecahan masalah pendidikan yang terdapat di dalam situasi belajar yang memiliki tujuan dan disengaja (Sudjana dan Rivai : 2001). Sedangkan pola mengajar adalah suatu bentuk kegiatan dalam mengatur lingkungan sebaik – baiknya dan menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar.
Aplikasi pendekatan sistem dalam teknologi pengajaran memberikan pengaruh terhadap pola – pola pengajaran. Pengaruh yang bersifat mendasar terletak pada pengembangan pola mengajar, pengambilan keputusan pengajaran serta tumbuhnya berbagai bentuk lembaga pendidikan dan latihan. Pengaruh teknologi pengajaran terhadap pola – pola mengajar.
Posting Komentar