m. arif am
Drs. MOHAMMAD ARIF AM, M.A.
STAI Miftahul 'Ula Nglwak Kertosono

       Teknologi merupakan bagian integral dalam setiap budaya makin maju suatu budaya, makin banyak dan makin canggih teknologi yang digunakan didalam dunia pendidikan, peran dan posisi teknologi pendidikan juga merupakan bagian integral dari pendidikan. Namun pada kenyataannya masih banyak yang belum mengakui bahkan mengasah keberadaan teknologi pendidikan untuk membantu mengatasi masalah pendidikan pada umumnya dan pembelajaran pada khususnya. Untuk itu para teknologi pendidikan baik praktisi maupun akademisi harus berpikir dan bertindak proaktif untuk menjawab tantangan tersebut, dengan membuktikan dan mengembangkan teknologi pendidikan sehingga manfaatnya luas, apalagi dalam menghadapi era global. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai bagaimana konsep teknologi pendidikan dan prospek serta tantangan apa yang akan di hadapi di era global ini.
  
Teknologi pendidikan merupakan penerapan praktis pengetahuan untuk mengerjakan sesuatu yang kita inginkan  dalam dunia pendidikan. Dalam perkembangannya, teknologi pendidikan mengalami tantangan di era globalisasi. Oleh karena itu teknologi pendidikan harus mempunyai prospek di era globalisasi ini. Di era globalisasi ini, teknologi pendidikan digunakan atau dikaitkan dengan proses pembelajaran untuk mencapai Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan Intruksional Khusus (TIK). Sehingga penggunaan teknologi pendidikan dalam dunia sekolah dapat mencapai hasil yang optimal.

Perspektif Global
      Pengetahuan merupakan pengalaman yang bermakna dalam diri tiap orang yang tumbuh sejak ia dilahirkan. Oleh karena itu, manusia yang normal, sekolah ataupun tidak, sudah pasti memiliki pengetahuan. Namun yang namanya pengetahuan, sifatnya acak. Bagi kita manusia, pengetahuan itu sangat potensial. Hanya, dalam kehidupan yang makin berkembang dan penuh tantangan, pengetahuan yang sifatnya acak tadi, nilai fungsionalnya tidak mencapai tingkat yang optimum untuk menghadapi tantangan dan memecahkan masalah yang makin rumit. Oleh karena itu, pengetahuan yang acak itu wajib ditingkatkan menjadi ilmu.
Pengetahuan yang acak dan terbuka, melalui proses yang panjang diorganisasikan serta disusun menjadi bidang-bidang filsafat, humaniora, dan ilmu. Selanjutnya ilmu di kelompokkan menjadi ilmu eksak dan non eksak, atau ilmu Pengetahuan Alam (IPA) serta Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Ciri ilmu bila dibandingkan dengan pengetahuan yang acak dan terbuka, terletak pada adanya sistematik, objek kajian, ruang lingkup kajian dan metode yang diterapkan serta dikembangkannya. Pengetahuan tidak memiliki ciri-ciri yang demikian.
     Pengetahuan dengan ilmu, hubungannmya sangat erat. Oleh karena itu, dalam konsep ilmu, biasanya juga disebut ilmu pengetahuan. Sebutan atau panggilan yang demikian, diterapkan pada panggilan Ilmu Pengatahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Perkembangan Konsep Teknologi
      Masih banyak terjadi kerancuan yang menganggap bahwa ciri utama teknologi pendidikan adalah adanya peralatan / sarana canggih dalam proses pendidikan. Teknologi dalam pendidikan memang menuntut adanya sarana ( telepon, faksimile, komputer, dll ) dalam kegiatan lembaga pendidikan. Teknologi pendidikan tidak menuntut adanya sarana tersebut, melainkan menekankan pada adanya proses untuk memperoleh nilai tambah.
Pengertian teknologi secara umum :
•  Proses yang meningkatkan nilai tambah
•  Produk yang digunakan dan atau dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja.
•  Struktur atau sistem dimana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan.
Teknologi pendidkan telah berkembang sebagai suatu disiplin keilmuan yang berdiri sendiri. Hal ini dilandasi oleh dasar yang dijadikan pembahasan, secara falsafi, dasar keilmuan itu meliputi :
•  Ontologi yaitu rumusan tentang gejala pengamatan yang dibatasi pada suatu poliok telah khusus yang tidak tergarap oleh bidang telaah lain.
•  Epistolmologi yaitu usaha atau prinsip intelektual untuk memperoleh kebenaran dalam pokok telaah yang ditentukan.
• Aksiologi atau nilai-nilai yang menentukan kegunaan dari pokok telaah yang ditentukan, yang mempersoalkan nilai moral atau etika dan nilai seni dan keindahan atau estetika.
Berkembangnya teknologi pendidikan itu tentu saja berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mengingat bahwa obyek teknologi pendidikan adalah belajar ( pada manusia ) maka akhir-akhir ini istilah “ teknologi pendidikan “ cenderung digantikan dengan “teknologi pembelajaran“ sehingga memperluas kawasan penerapannya yaitu tidak hanya di lembaga pendidikan formal melainkan dimana saja belajar itu diperlukan dan berlangsung.
      Dalam perkembangan terakhir, teknologi pendidikan secara konseptual didefinisikan sebagai : teori dan praktik dalam desain pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan penelitian proses sukber dan sistem untuk belajar.

Pengertian Prospek dan Tantangan Pendidikan di Era Globalisasi
      Menurut kamus besar Indonesia prospek adalah harapan atau kemungkinan. Sedangkan teknologi pendidikan adalah merupakan media pendidikan, yaitu hasil teknologi sebagai alat bantu dalam pendidikan agar berhasil guna, efisien dan efektif. Untuk menganalisis masalah, mencari problem solving, melaksanakan evaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia. Tantangan adalah sebuah bentuk permasalahan atau probelmatika yang harus dihadapi dimasa depan.
Jadi, prospek dan tantangan teknologi pendidikan adalah suatu bentuk harapan dan juga probelmatika atau kendala yang dihadapi oleh teknologi pendidikan sebagai alat bantu dalam pemecahan masalah didunia pendidikan dalam era globalisasi.
     Prospek teknologi pendidikan di era globalisasi adalah merupakan bentuk harapan dan penerapan teknologi pendidikan dimasa datang dalam era globalisasi. Sedangkan tantangan teknologi pendidikan globalisasi adalah suatu bentuk masalah atau problematika yang harus dihadapi di era globalisasi.
Jadi prospek dan tantangan teknologi pendidikan di era globalisasi merupakan suatu bentuk harapan dalam menghadapi problematika teknologi pendidikan serta pengaplikasikannya di era globalisasi.

Prospek Dan Tantangan Di Era Globalisasi
       Semua bentuk teknologi adalah sistem yang diciptakan oleh manusia untuk sesuatu tujuan tertentu, yang pada intinya adalah mempermudah manusia dalam memperingan usahanya, meningkankan hasilnya dan menghematnya serta sumberdaya yang ada . Prospek dari teknologi pendidikan sejarah ini yaitu Teknologi pendidikan berusaha memecahkan dan atau memfasilitasi pemecahan masalah belajar pada manusia sepanjang hayat dimana saja kapan saja dengan cara apa saja dan oleh siapa saja. Menurut Ferdinand Brandel prospek.dari teknologi pendidikan adalah sebagai perbaikan proses serta sarana yang memungkinkan suatu generasi yang menggunakan pengetahuan generasi sebelumnya. Sedangkan menurut AECT ( Association  For Educational and Tecnology ) menyebutkan bahwa prospek dari pada teknologi pendidikan itu mencangkup dua hal yang mendasar, yang antara lain :
•  Untuk menganalisis masalah mencari, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
•  Membentuk, menjembati dan mengatasi persoalan-persoalan pendidikan.
Proses transformasi global yang digerakkan oleh kekuatan sains, teknologi informatika dan transportasi, serta dibelakukannya sistem perdagangan bebas memiliki dampak luas terhadap kehidupan masyarakat. Hal ini juga berdampak pada pendidikan khususnya di bidang teknologi pendidikan. Dengan adanya era global maka semakin kompleks pula tantangan yang harus dihadapi oleh teknologi pendidikan. Tantangan tersebut antara lain :
•  Adanya perubahan sosial yang semakin capat berimplikasi pada pergeseran nilai masyarakat.
•  Hingga saat ini belum ada pengakuan pemerintah atas profesi Teknologi pendidikan.
•  Belum adanya inovasi-inovasi baru terkain dengan macam teknologi pendidikan baik dari segi teknologinya ( White board, elektronik, OHP, Vidio, TV, e_learning, Internet dan Lain-lain ) serta dalam proses maupun sistem.
• Berkaitan dengan penyususnan teknologi, kurang penguasaan guru terhadap teknologi memunculkan kekhawatiran terhadap siswa, sehingga tidak memiliki hubungan kedekatan dengan guru yang berimplikasi siswa menjadi pasif selama penyususnan teknologi.
•  Adanya tranformasi global tidak selalu merupakan sesuatu yang positif. Banyaknya hiburan yang lepas dari kendali, banyaknya sajian yang kurang mendidik, kekerasan yang ada sehingga dapat menyebabkan siswa lebih banyak meniru dan melakukan apa yang didengar dan dilihatnya melalui teknologi sehingga hal-hal yang tidak diinginkan.
Perubahan tambal sulam dalam pendidikan pasti tidak akan efektif untuk menghadapi isu-isu global, seperti pentingnya perdamaian dan keselamatan dunia, lingkungan yang baik, air dan udara yang bersih, kesehatan, dan kemiskinan. Isu semacam ini menjadi tidak lagi menjadi isu lokal atau nasional, melainkan sudah menjadi isu yang diperdebatkan oleh dunia internasional.
     Dengan kata lain, saat ini, masalah pendidikan tidak dapat lagi dibaca semata-mata dari kacamata pendidikan, melainkan harus merujuk pada isu-isu yang berbeda di kawasan non pendidikan. Hal ini menegaskan kembali betapa pentingnya pendidikan dengan basis yang luas. Mengenai betapa luasnya basis pendidikan, ucapan Hillary Clinton menarik untuk dikaji, it takes an entire village to educate a single child. Sebuah desa yang jauh di luar batas lokasi geografi, dimana sang anak hidup, yaitu sebuah desa yang dihuni oleh enam miliar jiwa manusia.
Ucapan Hillary kembali mengingatkan kita, agar kita dan anak-anak didik kita harus mempersiapkan diri untuk memasuki proses yang bergerak menuju ke arah integritas, interdependensi, dan saling terikat. Anak didik kita tidak hanya menjadi anggota masyarakat di RT di lingkungan, di mana ia tinggal, melainkan perlu dipersiapkan untuk menjadi anggota masyarakat dunia. Luar biasa ! Betapa luasnya dasar yang melandasi pendidikan dalam era globalisasi.
    Globalisasi memberikan visibility yang khusus bagi pendidikan. Globalisasi juga menyampaikan pesan khusus bahwa pendidikan harus mampu menciptakan knowledge society, yaitu masyarakat yang berkeyakinan bahwa pengetahuan dan keterampilan manusia jauh lebih penting daripada sumber alam, material yang melimpah, dan bahkan modal sekalipun.
Titik pandang seperti ini, penting sekali Anda hayati. Pandangan ini mengingatkan kita sebagai guru bahwa betapa pun terbatasnya fasilitas, bahan dan alat di sekolah dan kelas yang Anda ajar, asal pengetahuan dan keterampilan Anda memadai maka kualitas pengajaran yang Anda sampaikan masih tetap dapat dipertanggungjawabkan.
     Tidak pernah sebelumnya terjadi bahwa pengetahuan betul-betul merupakan kekuatan, dan dengan alasan ini pula pendidikan merupakan pathways ke jalan pengetahuan.
Pemberdayaan atau empowerment pendidikan merupakan kebijakan dan tindakan yang amat penting. Dalam era globalisasi, nasib kita ke depan, bukanlah sesuatu yang dapat ditentukan lebih dulu (predetermined), melainkan tergantung pada pilihan kita saat ini, yaitu pilihan yang sesuai dengan proses globalisasi ke depan, termasuk keputusan desentralisasi yang telah menjadi kesepakatan nasional.
Gelombang dan arus deras globalisasi tidak hanya membawa perubahan yang radikal dalam teknologi dan komunikasi, tetapi juga transformasi dalam hubungan antar penduduk di dunia. Difusi ilmu pengetahuan dan informasi membawa dampak dalam penyebaran kekuatan di antara negara dan bangsa di dunia. Perubahan yang radikal dalam ilmu pengetahuan dan informasi menciptakan peluang untuk memajukan mutu kehidupan manusia dan masing-masing individunya.
   Pendidikan menjadi sentral jika kita menginginkan sukses menghadapinya gelombang globalisasi. Bagi sebuah bangsa dan negara begitu pula bagi warga negaranya, pendidikan merupakan sumber utama pengetahuan untuk mewujudkan keberhasilan dalam era ekonomi informasi baru. Pendidikan yang baik dan kuat merupakan kunci sukses menuju kemakmuran ekonomi dan standar hidup yang layak dan manusiawi.
Oleh karena itu, mutlak diperlukan kebijakan dan tindakan yang strategis dan efektif untuk mendiskusikan ilmu pengetahuan. Difusi ilmu pengetahuan dari seseorang ke orang lainnya tidak akan menyebabkan mengurangi kadar pengetahuan dari mereka yang membantu menyebarkannya. Sebaliknya semakin besar gudang pengetahuan yang dimiliki oleh suatu masyarakat maka akan semakin baik bagi kehidupan masyarakat dan warganya.
    Pada saat faktor produksi, seperti tanah dan modal semakin lama semakin terbatas maka tidak begitu halnya dengan pendidikan. Pengetahuan adalah sesuatu yang dapat dibagikan dan semakin dibagikan kepada pihak lain, semakin akan berkembang.
   Pengetahuan lebih dari sekadar kendaraan untuk melaju pada jalan ekonomi menuju kemakmuran. Pendidikan juga merupakan kendaraan utama untuk pemberdayaan warga suatu bangsa, untuk mengembangkan institusi demokratis; untuk menciptakan sistem operasi yang efektif dalam pemerintahan; untuk memerangi ketidakadilan, untuk mengikis kemiskinan dan penyakit; untuk memelihara identitas kultural; dan untuk memperkuat masyarakat yang berbasiskan kekuatan sipil (civil society).
Singapura negara tetangga terdekat Indonesia merupakan sebuah contoh nyata yang berhasil menciptakan knowledge based society. Sebuah negara yang hampir tanpa sumber daya alam, tetapi kini merupakan salah satu negara termakmur di dunia. Singapura juga termasuk negara yang terbersih dari noda-noda korupsi dan kolusi. Singapura juga termasuk negara yang dijuluki sebagai sebuah negara yang mempunyai keteguhan tekad untuk meraih sukses atau strong determination to succeed. Salah satu indikator yang dipakai oleh oleh de Bono untuk mendukung pernyataannya adalah besar dana yang betul-betul dialokasikan untuk pendidikan. Pada tahun 1965 secara ajeg Singapura menginvestasikan uangnya sebesar 20% dari APBNnya. Pada tahun 1965 GNP Singapura baru mencapai $970 juta. Pada tahun 1996, setelah 31 tahun kemudian, GNP Singapura naik menjadi 24 kali lipat atau $23 miliar. Bukankah ini suatu prestasi yang luar biasa ?.
Sebaliknya Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang sangat kaya dengan sumber alam, akan tetapi menjadi nomor 1 dalam rendahnya dana yang diinvestasikan dalam pendidikan (dana nomor satu pula sebagai negara yang mempunyai kendaraan mewah terbanyak di Asia).
     Oleh karenanya menumbuhkembangkan masyarakat yang berbasiskan ilmu pengetahuan, melalui keteguhan hati dan investasi yang tinggi merupakan tantangan terbesar bagi pendidikan, serta merupakan titik berangkat untuk menjabarkan tujuan-tujuan berikutnya baik pada tingkat nasional, lokal dan individual. Keteguhan hati dan investasi seperti itu, hanya mungkin terwujud jika didukung dan difasilitasi oleh sistem politik, kebijakan ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan sendiri.

Penerapan Teknologi Pendidikan
      Teknologi pendidikan merupakan suatu disiplin terapan, artinya ia berkembang karena adanya kebutuhan di lapangan yaitu kebutuhan untuk belajar ( belajar lebih efektif, lebih efisien, lebih banyak, lebih luas, lebih cepat, dan sebagainya. Untuk itu ada produk yang sengaja dibuat dan ada yang ditemukan dan dimanfatkan. Namun perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang sangan pesat akhir-akhir ini dan menawarkan sejumlah kemungkinan yang semula tidak terbayangkan telah membalik cara berpikir kita dengan  “ bagaimana mengambil manfaat teknologi tersebut untuk mengatasi masalah belajar “.
Berkembangnya penerapan teknologi pendidikan boleh dikatakan berasal dari Amerika Serikat pada awal perkembangan sekitar ratusan tahun yang lalu teknologi itu dikenal sebagai cara mengajar dengan mengunakan alat peraga hasil buatan sendiri oleh guru di sekolah.
Beberapa bentuk penerapan teknologi pembelajaran secara menyeluruh, yaitu yang meliputi semua komponen dan karena itu merupakan sistem dapat dicontohkan sebagai berikut :
• Proyek percontohan sistem PAMONG ( Pendidikan Anak oleh Masyarakat, Orang tua, dan Guru ) di Kabupaten Karanganyar, Surakarta pada tahun 1974, dan disebarkan di Kabupaten Malang dan Gianyar pada tahun 1978.
•  Pemasyarakatan P4 melalui permainan yang di ujicobakan di kabupaten Batu Malang.
• Proyek Pendidikan Melalui Satelit ( Rular Satelit Project ) di perguruan tinggi wilayah Indonesia bagian Timur ( BKSPT INTIM )
•  Program pedidikan karakter melalui serial televisi (pendidikan) pertama (dan terakhir).
•  Program KEJAR Paket A dan B.
•  Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ( PKBM )
•  SLTP Terbuka.
•  Univesitas Terbuka.
•  Sistem Belajar Jarak Jauh yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga pendidikan dan pelatihan
•  Jaringan sistem belajar jarak jauh (Indonesian Distance Learning Network = IDLN) dan SEAMOLEC (SEAMEO Open Learning Center) yang berkedudukan di Puskkom Diknas.

Solusi Terkait Prospek Dan Tantangan Teknologi Pendidikan Di Era Global
     Dari uraian di atas mengenai prospek dan tantangan teknologi pendidikan di era global dapat diketahui bahwa banyak sekali  yang harus kita lakukan untuk mengatasi hal tersebut.yang paling utama bahwa kita harus menjadikan prospek dan tantangan itu adalah  sebuah motivasi   atau dorongan untuk berbuat lebih baik dan maju dan jangan jadikan semua itu sebuah halangan atau rintangan.beberapa hal yang bisa kita lakukan terkait dengan masalah diatas adalah sebagai berikut :
• Adanya pergeseran  nilai masyarakat yang dikarenakan perubahan sosial yang semakin cepat ini harus diimbangi dengan penyesuaian di bidang teknologi pendidikan.artinya teknologi pendidikan haruslah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang selalu mengalami perubahan  sehingga teknologi pendidikan tidak tertinggal dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat.
•Adanya pengakuan pemerintah atas profesi teknologi pendidikan ini harus terus diupayakan agar memperingan pekerjaan.
• ita harus selalu mengupayakan adanya inovasi- inovasi baru berkaitan dengan  macam teknologi pendidikan.
• Guru harus selalu bisa menguasai teknologi yang ada agar para siswa punya kepercayaan terhadap guru. Penguasaan tersebut bisa dilakukan dengan diadakannya workshop atau seminar bagi para guru terkait dengan penguasaan teknologi.
      Masih banyak terjadi kerancuan yang menganggap bahwa ciri utama teknologi pendidikan adalah adanya peralatan atau sarana canggih dalam proses pendidikan. Teknologi pendidikan berbeda dengan “teknologi dalam pendidikan” . Teknologi dalam pendidikan memang menuntut adanya sarana dalam kegiatan lembaga pendidikan. Teknologi pendidikan tidak menuntut adanya sarana tersebut, melainkan menekankan pada adanya proses untuk memperoleh nilai tambah.
Pengertian teknologi (semua teknologi termasuk teknologi pendidikan) secara umum adalah :
•  proses yang meningkatkan nilai tambah
•  produk yang digunakan dan atau dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja
•  struktur atau sistem dimana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan
Dalam perkembangan terakhir, teknologi pendidikan secara konsep didefinisikan sebagai : teori dan praktek dalam desain, pengembngan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan penelitian proses, sumber, dan sistem untuk belajar. Prospek dari teknologi pendidikan sejauh ini antara lain :
•  Teknologi pendidikan berusaha memecahkan dan atau memfasilitasi pemecahan masalah belajar pada manusia sepanjang hayat, dimana saja, kapa saja, dengan cara apa saja, dan oleh siapa saja.
• Menurut Ferdinand Brandel: sebagai perbaikan proses serta sarana yang memungkinkan suatu generasi yang menggunakan pengetahuan generasi sebalumnya.
• Menurut AECT (Association for Educational and Technology) menyebutkan bahwa prospek daripada teknologi pendidikan itu mencakup dua hal yang mendasar :
- untuk menganalisis masalah mencari, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
-  membantu menjembatani dan mengatasi persoalan- persoalan pendidikan.
Tantangan dari teknologi pendidikan antara kain :
•  adanya perubahan sosial yang semakin cepat berimplikasi pada pergeseran nilai masyarakat.
• Hingga saat ini belum ada pengakuan pemerintah atas profesi teknologi pendidikan
•Belum adanya inovasi- inovasi baru berkaitan dengan macam teknologi pendidikan baik dari segi teknologinya serta dalam proses maupun sistem.
• Berkaitan dengan penggunaan teknologi, kurangnya penguasaan guru terhadap teknologi memunculkan kekhawatiran terhadap siswa, sehingga tidak memiliki hubungan kedekatan dengan guru yang berimplikasi siswa menjadi pasif selama penggunaan teknologi.
• Adanya transformasi global tidak selalu merupakan sesuatu yang positif. Banyaknya hiburan yang lepas kendali, banyaknya sajian yang kurang mendidik, kekerasan yang ada sehingga dapat menyebabkan siswa lebih banyak meniru dan melakukan apa yang didengar dan dilihatnya melalui teknologi sehingga timbul hal-hal yang tidak diinginkan.
      Teknologi pendidikan merupakan teknologi terapan, artinya ia berkembang karena adanya kebutuhan di lapangan yaitu kebutuhan untuk belajar. Untuk itu ada produk yang sengaja dibuat dan ada yang ditemukan dan dimanfaatkan. Namun perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang sangat pesat akhir- akhir ini dan menawarkan sejumlah kemungkinan yang semula tidak terbayangkan telah membalik cara berpikir kita dengan “bagaimana mengambil manfaat teknologi tersebut untuk mengatasi masalah belajar”     

Bentuk Prospek dan Tantangan Teknologi Pendidikan di Era Globalisasi
       Prospek teknologi pendidikan di era globalisasi
• Teknologi pendidikan harus mampu menciptakan Know Ledge Society yaitu masyarakat yang berkeyakinan bahwa pengetahuan dan ketrampilan manusia jauh lebih penting dari pada sumber alam, materi yang melimpah, dan modal.
• Dengan fasilitas media pembelajaran (teknologi pendidikan), pendidikan harus dapat berjalan secara optimal.
• Teknologi pendidikan merupakan sebuah kebijakan dalam menyelesaikan problematika di dalam dunia pendidikan.
• Teknologi Pendidikan mampu menembus jarak ruang dan waktu dalam komunikasi dalam dunia pendidikan.
• Teknologi pendidikan dapat menampilkan berbagai jenis bahan audio visual termasuk gambar diam, film, obyek, specimen, dll.
• Teknologi pendidikan memberikan pengetahuan baru tentang sains dalam mengajar (Sudjana, 1990)
•Teknologi pendidikan mempermudah untuk memperoleh informasi dari luar yang dapat membantu kita dalam menghadapi masalah
• Teknologi pendidikan dapat mempertinggi proses dan hasil belajar yang berkenaan dengan taraf fikir siswa (Azhar, 2000:51).
Tantangan teknologi pendidikan di era globalisasi
• Keterbatasan Human Skill dalam menguasai teknologi pendidikan.
• Kendala dengan biaya atau efisiensi.
• Kemajuan teknologi pendidikan diiringi dengan dekodensi moral.
• Kurangnya sosialisasi teknologi pendidikan pada lembaga – lembaga pendidikan.
•Tantangan Psikologi yaitu kondisi psikologi seseorang dapat menghambat proses komunikasi baik dari sisi keantusiasan, komunikasi, rasa percaya diri, dan daya tangkap.
• Tantangan Kurtural yaitu kultur atau budaya suatu daerah sering berbeda dengan daerah lain. Jika dalam proses komunikasi kurang adanya pemahaman maka akan menyebabkan terhambatnya komunikasi.
• Tantangan Lingkungan yaitu lingkungan yang kondusif memiliki peran yang penting dalam proses belajar mengajar agar proses komunikasi belajar dapat berjalan baik.
       Prospek teknologi pendidikan di era globalisasi adalah merupakan bentuk harapan dan penerapan teknologi pendidikan dimasa datang dalam era globalisasi. Sedangkan tantangan teknologi pendidikan globalisasi adalah suatu bentuk masalah atau problematika yang harus dihadapi di era gloalisasi.
Jadi prospek dan tantangan teknologi pendidikan di era globalisasi merupakan suatu bentuk harapan dalam menghadapi problematika teknologi pendidikan serta pengaplikasikannya di era globalisasi.
1 Response
  1. istri yoongi Says:

    maaf pak saya izin copy sedikit artikel bapak, guna memenuhi tugas kuliah saya.


Posting Komentar